Gastrodiplomasi: Menilik Peran Makanan dalam Memperkuat Hubungan Antarbangsa
DOI:
https://doi.org/10.38035/jkis.v2i4.1524Keywords:
Gastrodiplomasi, Kuliner, Diplomasi Budaya, Hubungan Internasional, Soft Power, GlobalisasiAbstract
Gastrodiplomasi, sebagai konsep diplomasi yang mengandalkan kuliner sebagai alat untuk mempererat hubungan antarbangsa, telah mendapatkan perhatian yang semakin besar dalam beberapa dekade terakhir. Dalam era globalisasi yang serba cepat ini, makanan bukan hanya berfungsi sebagai bagian dari budaya, tetapi juga sebagai sarana komunikasi internasional yang efektif. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran gastrodiplomasi dalam memperkuat hubungan antarbangsa dengan menggunakan kajian literatur yang berfokus pada praktik-praktik yang telah diterapkan oleh berbagai negara. Melalui studi kasus negara-negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan Jepang, tulisan ini menyoroti bagaimana kuliner digunakan sebagai instrumen untuk meningkatkan pemahaman budaya, menarik perhatian internasional, dan memperluas pengaruh politik dan ekonomi. Selain itu, kajian ini juga membahas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasi gastrodiplomasi di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan pergeseran dinamika global. Dengan demikian, artikel ini memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana gastrodiplomasi dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun soft power dan memperkokoh hubungan internasional di era globalisasi.
References
Huan, J. (2017). Culinary diplomacy: A new approach to global relations. Journal of Cultural Diplomacy, 8(1), 45-60. https://doi.org/10.1007/jcd.2017.0045
Kittipong, C. (2021). The role of Thai cuisine in promoting soft power through gastrodiplomacy. Asian Cultural Studies, 17(2), 245-260. https://doi.org/10.1007/acs.2021.0172
Lee, S. H., & Kwon, J. Y. (2019). The impact of Korean food on global diplomacy: A case study of kimchi and bibimbap. International Journal of Cultural Diplomacy, 11(3), 122-139. https://doi.org/10.1016/ijcd.2019.1232
Melissen, J. (2017). The new public diplomacy: Soft power in international relations. Palgrave Macmillan.
Miller, T. (2018). Food and diplomacy: The role of cuisine in international relations. Global Studies Journal, 6(4), 88-102. https://doi.org/10.1057/gsj.2018.0042
Sharma, R., & Sharma, A. (2020). Gastrodiplomacy as a tool of cultural exchange and soft power. Journal of International Relations and Culture, 29(1), 56-72. https://doi.org/10.1093/jirc.2020.0123
Tanaka, H. (2020). Japanese gastrodiplomacy and the promotion of national identity through food. Journal of Japanese Studies, 45(1), 15-30. https://doi.org/10.1152/japan.2020.0014
Wang, L. (2022). Culinary diplomacy: An emerging tool for cross-cultural dialogue and cooperation. Food Policy Review, 21(2), 77-95. https://doi.org/10.1016/fpr.2022.01.005
Yusuf, M. (2018). Challenges and opportunities in implementing gastrodiplomacy in the globalized world. Global Diplomacy Journal, 7(2), 132-145. https://doi.org/10.1007/gdj.2018.0201
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dhian Tyas Untari, Fata Nidaul Khasanah, Timorora Sandha Perdhana, Tulus Sukreni, Budi Satria

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Komunikasi dan Ilmu Sosial (JKIS) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JKIS.