Legal Protection for Victims of Revenge Porn Crimes: A Critical Analysis Based on Victimology Theory

Authors

  • Nurrachma Maharani Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Jakarta, Indonesia
  • Abdul Kholiq Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jlph.v5i5.1852

Keywords:

Legal Protection, Revenge Porn, Victimology

Abstract

The purpose of this study is to critically analyze the legal protection for victims of revenge porn crimes in Indonesia based on victimology theory. This study used normative legal research methods, applying a statutory and victimology approach. The findings indicate that the existing regulations do not specifically address revenge porn, resulting in many victims facing difficulties in obtaining justice. Furthermore, the phenomena of victim blaming and slut shaming exacerbate the victims' conditions and hinder legal proceedings. This study recommends more inclusive legal reforms with a victimology-based approach to ensure protection and recovery for revenge porn victims.

References

Adinda, P. (2021, November 12). Derita korban revenge porn: Trauma hingga tak mendapat perlindungan hukum [The suffering of revenge porn victims: Trauma and lack of legal protection]. Asumsi.co. https://asumsi.co/post/58608/derita-korban-revenge-porn-dari-trauma-hingga-minimnya-perlindungan-hukum/ (Accessed December 5, 2024).

Ajeng Pangesti, A. (2024). Perlindungan hukum korban tindak pidana revenge porn. Alethea jurnal ilmu hukum, 17(2), 97-113.

Amudhan, S., Sharma, M. K., Anand, N., & Johnson, J. (2024). Snapping, sharing and receiving blame: A systematic review on psychosocial factors of victim blaming in non-consensual pornography. Industrial Psychiatry Journal, 33(1), 3–12.

Anjani, R. (2024). Mengungkap bahaya victim blaming [Uncovering the dangers of victim blaming]. GEMA Media Informasi Mahasiswa. https://www.gemagazine.or.id/2024/07/12/mengungkap-bahaya-victim-blaming/ (Accessed December 5, 2024).

Destriannisya, A. (2024). Analisis pornografi balas dendam (revenge porn) dan regulasinya di Indonesia. Journal of Contemporary Law Studies, 2(2), 115–128.

Faizah, A. F., & Hariri, M. R. (2022). Pelindungan hukum terhadap korban revenge porn sebagai bentuk kekerasan berbasis gender online ditinjau dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual. Rewang Rencang: Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(7), 520–541.

Gracia Charlita Saragih, & Abdul Kholiq. (2024). Criminal Policy on Combating Deepfake Pornography in Indonesia. Syiah Kuala Law Journal, 8(3), 529-547.

Ilman Napiah, Rheyna Terranova. (2024). Pertanggungjawaban pidana pelaku revenge porn di Indonesia: Antara celah hukum dan urgensi perlindungan korban. Collegium Studiosum Journal, 7(1), 290-298.

Komnas Perempuan. (2021). Laporan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) [Report on Online Gender-Based Violence (OGBV)]. Jakarta: Komnas Perempuan. https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan-detail/lembar-fakta-dan-poin-kunci-catatan-tahunan-%20komnas-perempuan-tahun-2019 (Accessed November 6, 2024).

Masution, B. J. (2008). Metode penelitian ilmu hukum. Mandar Maju.

Puspitosari, H., & Kusumaningrum, A. E. (2021). Victim impact statement sebagai upaya perlindungan hukum terhadap perempuan korban revenge porn. Jurnal USM Law Review, 4(1), 67–81.

Putri Inka Lestari. (2023). Tinjauan hak asasi manusia mengenai perlindungan hukum bagi perempuan korban revenge porn. Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2(5), 1–10.

Putusan Pengadilan Tinggi Nomor 96/Pid.Sus/2023/PT BTN [High Court Decision Number 96/Pid.Sus/2023/PT BTN].

Rasiwan, I., & Terranova, R. (2024). Pertanggungjawaban pidana pelaku revenge porn di Indonesia: Antara celah hukum dan urgensi perlindungan korban. Jurnal Hukum Indonesia, 3(4), 158–167.

Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) [Law Number 11 of 2008 concerning Electronic Information and Transactions (ITE Law)]. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM [Ministry of Law and Human Rights].

Republik Indonesia. (2022). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) [Law Number 12 of 2022 concerning the Crime of Sexual Violence (TPKS Law)]. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM [Ministry of Law and Human Rights].

Sagita Destia Ramadhan, & Elva Imeldatur Rohmah. (2024). Revenge porn dalam kajian viktimologi. MA'MAL: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum, 5(1), 1–26.

Salsabila, A. (2024). Perlindungan hukum terhadap korban konten kejahatan pornografi balas dendam (revenge porn) ditinjau dari perspektif viktimologi. Southeast Asian Journal of Victimology, 2(1), 80–91.

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2003). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Raja Grafindo Persada.

Wahyuni, W. (2023). Bentuk Perlindungan yang Diberikan LPSK Terhadap Saksi dan Korban [Forms of protection provided by LPSK for witnesses and victims]. Hukumonline. https://www.hukumonline.com/berita/a/bentuk-perlindungan-yang-diberikan-lpsk-terhadap-saksi-dan-korban-lt63d3b6a476349/ (Accessed March 24, 2025).

Yandi Harun, Sugeng Dwiono, & Irhammudin. (2023). Perlindungan hukum terhadap korban revenge porn. Jurnal Hukum Legalita, 5(2), 260–281.

Zainuddin. (2017). Metode penelitian hukum. Sinar Grafika.

Downloads

Published

2025-06-24

How to Cite

Maharani, N., & Kholiq, A. (2025). Legal Protection for Victims of Revenge Porn Crimes: A Critical Analysis Based on Victimology Theory. Journal of Law, Politic and Humanities, 5(5), 3402–3409. https://doi.org/10.38035/jlph.v5i5.1852