The Power of Circumstantial Evidence in the Trial Process The Crime of Murder

Authors

  • Dessy Adhya Purwandiny Airlangga University, Surabaya, Indonesia
  • Rendy Erianto Jullyan Airlangga University, Surabaya, Indonesia
  • Irwanda Imawan Airlangga University, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jlph.v5i3.1254

Keywords:

Circumstantial Evidence, Corroboration, And the Offence of Murder

Abstract

This research explores the power of circumstantial evidence in proving murder offences, focusing on the case of Jessica Kumala Wongso. In this case, despite the absence of direct evidence, elements such as CCTV footage, the motive of the accused, as well as forensic evidence played an important role in building the case against the accused. Using a normative juridical method and a case study approach, this research analyses the role and relevance of circumstantial evidence in Indonesian criminal procedure law. The results show that, although circumstantial evidence has significant power, its assessment must be done carefully and logically by the judge to avoid mistakes that can be detrimental to justice for the defendant. The Jessica Wongso case emphasises the importance of a coherent and integrated pattern of evidence, in order for the court to ensure that its decisions are based on in-depth analysis and not mere assumption.

References

Adam Bastian Mardhatillah & ahmad Mahyani. (2019). Bukti Tidak Langsung Sebagai Dasar

Hakim Menjatuhkan Pidana (Putusan Nomor: 777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST), Mimbar

Keadilan, 12 (1).

Andi Hamzah. (2017). Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Andrio Jackmico Kalensang. (2016). Hubungan Sebab Akibat (Causaliteit) Dalam Hukum

Pidana Dan Penerapannya Dalam, Praktek, Lex Crimen , 5(7).

Adami Chazawi. (2010). Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, , Edisi Cetakan ke-5,

Rajawali Pers, Jakarta.

Arman Dhani. (2016). Ingus Jessica Sebagai Circumstantial Evidence, https://tirto.id/ingusjessica-sebagai-circumstantial-evidence-bYwx.

Bayu Setiawan. (2018). Penerapan Hukum Progresif Oleh Hakim Untuk Mewujudkan

Keadilan Substantif Transendensi, Jurnal Kosmik, Hukum, 18 (1).

Binyamin Blum. (2019). Evidence Law: Convictions Based on Circumstantial Evidence, The

Judges' Book 3 (11).

Dedi Hartono Latif. (2016). Peran Alat Bukti Petunjuk Dalam Tindak Pidana Umum Menurut

KUHAP, Lex Administratum, 4 (3).

Dewi Bunga & Ni Putu Diana Sari. (2024). Tindak Pidana Pembunuhan dalam Delik Kejahatan

Terhadap Nyawa(Kajian terhadap Unsur Kesengajaan dengan Alasan Pembelaan Diri),

Satya Dharma: Jurnal Ilmu Hukum, 7 (1).

Eddy O.S.Hiariej. (2012). Teori & Hukum Pembuktian, Erlangga, Jakarta.

Fachrul Rozi. (2018). Sistem Pembuktian Dalam Proses Persidangan Pada Perkara Tindak

Pidana, Jurnal Yuridis Unaja , 1 (2).

Hendrastanto et al. (1987). Kapita Selekta hukum acara Pidana di Indonesia, PT Bina Aksara,

Jakarta.

I. Doolittle. (1983). Sir William Blackstone And His Commentaries On The Laws Of England

(1765–9): A Biographical Approach, Oxford Journal of Legal Studies, 3.

Kadi Sukarna. (2016). Alat Bukti Petunjuk Menurut KUHAP Dalam Perspektif Teori Keadilan,

, UNNES PRESS, Semarang.

M. Yahya Harahap. (2006). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan

dan Penuntutan (Cet. ke-6), Sinar Grafika, Jakarta.

M. Yahya Harahap. (2007). Hukum Acara Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan,

Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, , Edisi Ke-7, Sinar Grafika, Jakarta.

Miftahul Chaer Amiruddin & Rahman Samsuddin. (2021). Analisis Yuridis Pertimbangan

Tentang Keyakinan Hakim Dalam Memutus Perkara Dengan Berdasar Circumstantial

Evidence Atau Bukti Tidak Langsung (Studi Putusan No.777/Pid.B/2016/Pn.Jkt.Pst

Kasus Jessica Kumala Wongso), Alauddin Law Development Journal (ALDEV), 3 (3).

Moch. Dani Pratama Huzaini. (2022). Implementasi Circumstantial Evidence dalam

Pembuktian Perkara Pidana di Pengadilan. Implementasi Circumstantial Evidence dalam

Pembuktian Perkara Pidana di Pengadilan

Muhammad Januar Rizki. (2023). Membedah Ulang Pembuktian Kasus Kopi Sianida Jessica

Wongso, Membedah Ulang Pembuktian Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso.

Mukti Fajar & Yulianto Achmad. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Peter Mahmud Marzuki. (2010). Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Putusan PT JAKARTA Nomor 393/PID/2016/PT.DKI

Pradikta Andi Alfat. (2021). Esensi Asas ‘In Dubio Pro Preo’ dalam Hukum Pidana, Esensi

Asas 'In Dubio Pro Preo' dalam Hukum Pidana - Populinews.

Rivatul Azizah & Nurbaedah. (2017). Kajian Yuridis Tentang Kekuatan Pembuktian Pendapat

Ahli Dalam Proses Pemeriksaan Pidana (Studi Putusan Nomor : 863 / Pid. B / 2015 / PN

Dps), Journal Diversi, 3 (2).

Sari,Mirna et. al (2017). Peranan ahli toksikologi Forensik dalam upaya pembuktian tindak

pidana pembunuhan berencan, Jurnal Poenale Hukum Pidana,5 (3)

Soerjono Soekanto. (1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja

Grafindo Persada.

Titin Apriani. (2020). Kedudukan Doktrin Res Ipsa Loquitur (Doktrin Yang Memihak Pada

Korban) Dalam Tata Hukum Indonesia, 14 (1).

Urbanus Ura Weruin. (2017). Logic, Reasoning and Legal Argumentation, Jurnal Konstitusi,

Volume 14 (2).

Waluyadi. (2004). Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana untuk Mahasiswa dan Praktisi.

Mandar Maju. Bandung.

Wirjono Prodjodikoro. (2003). "Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia," Edisi Revisi,. Eresco,

Bandung

Downloads

Published

2025-02-18

How to Cite

Dessy Adhya Purwandiny, Rendy Erianto Jullyan, & Irwanda Imawan. (2025). The Power of Circumstantial Evidence in the Trial Process The Crime of Murder. Journal of Law, Politic and Humanities, 5(3), 2035–2042. https://doi.org/10.38035/jlph.v5i3.1254