The Role of Kedamangan in Preventing and Resolving Sexual Harassment Crimes in Pundu Village, Cempaga Hulu Sub-District, East Kotawaringin, Central Kalimantan

Authors

  • Hamisyah Hamisyah Universitas palangka Raya
  • Rollys Suriani Universitas palangka Raya
  • Claudia Yuni Pramita Universitas palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.38035/jlph.v5i6.2122

Keywords:

kedamangan, sexual harassment, customary law, conflict resolution, local wisdom

Abstract

Sexual harassment is a serious crime that requires a comprehensive approach, including local wisdom-based strategies. This study aims to analyze the role of Kedamangan (customary leadership) in preventing and resolving sexual harassment crimes in Pundu Village, Cempaga Hulu Sub-District, East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan. The research employs an empirical juridical method with a descriptive qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document studies involving the Damang (customary leader), community figures, victims, and law enforcement officials. The findings reveal that Kedamangan plays a strategic role in prevention through customary education, dissemination of moral values, and social supervision rooted in Dayak local wisdom. In resolving cases, Kedamangan applies customary justice mechanisms prioritizing restorative principles, mediation, and communal reconciliation. The resolution process includes traditional rituals, payment of customary fines, and social sanctions aimed at restoring community social balance. Coordination between Kedamangan and formal law enforcement reflects a complementary collaborative pattern. The effectiveness of Kedamangan’s role is demonstrated by high community satisfaction and a low recurrence rate of similar cases. However, challenges remain, including limited understanding of formal legal systems and the need to strengthen the capacity of customary institutions in handling complex cases.

References

Ariman, Rasyid dan Fahmi Raghib,2016, Hukum Pidana, Setara Press, Malang.

Effendi, Erdianto, 2014, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, PT.Refika Aditama, Bandung.

Pribadi, Slamet, 2023, Hukum Pidana Adat Restorative Justice dalam sistem Hukum Adat Suku Dayak Tomun, PT. Literasi Nusantara Abadi Grup, Malang.

Purnama, Sari Kurnia Indriyanti, Lisnawati N.F, et. 2022, Kekerasan Seksual, CV. Media Sains Indonesia, Jawa Barat.

Riyadi, 2022, Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Gramedia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono, 2001, Teori Peranan, Bumi Aksara, Jakarta.

------------------------ 2002, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Gajah Grafindo Persada, Jakarta.

Soetoto, Erwin Owan Hermansyah, Zulkifli Ismail, Dkk, 2021, Buku Ajar Hukum Adat, Madza Media, Malang.

Wijaya, Rudi, Rudy Dkk, 2022, Rekognisi Hukum Adat Dan Masyarakat Hukum Adat Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Depok.

Yanuar, Chandra Tofik, 2022, Hukum Pidana, Buku, PT. Sangir Multi Usaha, Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan/peraturan lainnya

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 127).

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008, dengan Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 24).

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) tercantum (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2022 nomor 120 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6792).

Jurnal/artikel

Harahap Anggi, Purnama, dan Devrian A.P.,Dkk. 2022, “Sanksi Adat Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual Di Desa Kungkai Kabupaten Merangin Jambi”, Jurnal Wajah Hukum, Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.

Jaya, Immanuel, dkk.et.all, 2023, “Perendaman Kepala Adat Dalam Perkawinan Adat Dayak Ngaju Di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah”, Societa Journal, Pendidikan Sosiologi, Palangka Raya.

Mahmuda, Zainal, 2024, “Peran Damang Suku Dayak Ngaju Sebagai Mediator Di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya”, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Semarang.

Yanti Afrida, Rika Dan Irwansyah, 2023, “Pluralisme Hukum Di Indonesia”, Jurnal Cerdas Hukum Volume 2. Nomor 1, Institut Agama Islam Abdullah Said Batam, Batam.

Internet

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,2025, Republik Indonesia, Https://Bpip . Go.Id/Berita/ Contoh-Pengamalan-Pancasila-Sila-Ke-4.

Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa,2025, KBBI VI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id/.

Etymonline, 2025, asal sejarah dan peran, https://www.etymonline. com/word/role.

Downloads

Published

2025-08-17

How to Cite

Hamisyah, H., Suriani, R., & Pramita, C. Y. (2025). The Role of Kedamangan in Preventing and Resolving Sexual Harassment Crimes in Pundu Village, Cempaga Hulu Sub-District, East Kotawaringin, Central Kalimantan. Journal of Law, Politic and Humanities, 5(6), 4520–4532. https://doi.org/10.38035/jlph.v5i6.2122