Reconstruction of the Election Simultaneity Model through the Constitutional Court Decision Number 135/PUU-XXII/2024: Constitutional or Unconstitutional?
DOI:
https://doi.org/10.38035/jlph.v6i1.2446Keywords:
Election, Simultaneous Model, Effectiveness, Constitutionality, ImplicationsAbstract
The simultaneous election model that separated the implementation of national and local elections has created various problems, such as election worker fatigue, logistical burdens, and limited attention to local issues. Constitutional Court Decision No. 135/2024 subsequently corrected this model by establishing a new arrangement that separates the conduct of National Elections and Regional Elections. This study was a normative legal research employing qualitative juridical analysis aimed at examining the effectiveness of the previous simultaneous model, testing the constitutionality of the new model, and analyzing its implications for the term of office of Regional Heads and local parliament members (DPRD) elected in 2024. The findings show that the previous simultaneous model was ineffective, the new model has a strong constitutional basis, and the most rational solution to its transitional implications is to shorten the term of office of Regional Heads and DPRD members elected in 2024 and to hold Regional Elections in 2028. In this regard, it is recommended to amend the Election Law and the Regional Election Law and to regulate the transitional period in accordance with constitutional principles.
References
Afandi, R. (2013). Integrasi pendidikan lingkungan hidup melalui pembelajaran IPS di sekolah dasar sebagai alternatif menciptakan sekolah hijau. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 2(1), 98–108.
Ainurrizqi, A. F., & Sukmana, O. (2025). Partisipasi Politik Masyarakat di Negara Demokrasi: Studi Kasus Pemilu 2024 di Indonesia. Journal of Society Bridge, 3(2), 72–83.
Alhamid, M., & Kambo, G. A. (2021). Pembatalan pembahasan rancangan undang-undang tentang penyelenggaraan pemilihan umum dan keterkaitannya pada pemilihan umum tahun 2024. Pleno Jure, 10(1), 521910.
Amir, M. (2020). keserentakan pemilu 2024 yang paling ideal berdasarkan putusan mahkamah Konstitusi Republik indonesia. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 23(2), 115–131.
Ariawan, I. G. K. (2013). Metode Penelitian Hukum Normatif. Kertha Widya, 1(1).
Arifin, Z. (2024). Urgensi memformat ulang regulasi pemilu di Indonesia: Mewujudkan keadilan, partisipasi masyarakat dalam demokrasi. Proceeding APHTN-HAN, 2(1), 609–656.
Asmara, G. (2022). Pemilihan Umum Serentak Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan Implikasinya terhadap Perkembangan Ilmu Hukum Tata Negara Indonesia. JAPHTN-HAN, 1(1), 135–149.
Asshiddiqie. (2025, July 16). Penjelasan tentang pemisahan jadwal pemilu [Video]. Liputan6. https://www.youtube.com/watch?v=nuoycQIl4fM
Assyayuti, M. M. (2022). Hubungan Pemilihan Umum Serentak Dengan Sistem Pemerintahan Di Indonesia.
Ayya, A. J. (2024). Fasilitas Sarana Prasarana Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Pemilu 2024. As-Shahifah: Journal of Constitutional Law and Governance, 4(1), 30–43.
Beetham, D. (2013). The legitimation of power. Bloomsbury Publishing.
Cahyono, A. D., & Hidayat-Sardini, N. (2021). Pengaruh Popularitas Calon Presiden dan Wakil Presiden Terhadap Kehadiran dan Preferensi Memilih dalam Pemilihan Umum tahun 2019 di Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Journal of Politic and Government Studies, 10(3), 328–343.
Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Darmawan, D., & Falah, M. F. (2022). Dinamika Hukum Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(2), 241–250.
Fadhila, A. R. F. A. R. (2021). Teori Hukum Progresif (Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH). Sinda: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies, 1(1), 122–132.
Farhan. (2025, July 10). Usulan Kepala Daerah Dipilih Anggota DPRD Muncul Lagi. Tangselpos.Id. https://tangselpos.id/detail/36652/usulan-kepala-daerah-dipilih-anggota-dprd-muncul-lagi
Fauzani, M. A., Deladetama, N. A., Basrun, M., & Anam, M. K. (2020). Living Constitution in Indonesia: The Study of Constitutional Changes Without A Formal Amendment. Lentera Hukum, 7, 69.
Florczak-W?tor, M. (2020). Judicial law-making in European constitutional courts. Taylor & Francis.
Gonzales, J. R. C. (2025). The Legislative Function of The Constitutional Court in Relation to the Omission of the Constituent. Constitutional Review, 11(1), 63–91.
Hakiki, Y. R., & Taufiqurrahman, T. (2023). The Idea of Structuring National Legislation Based on The Ratio of Decidendi & Obiter Dictum Constitutional Court Decision: Gagasan Penataan Legislasi Nasional Berbasis Ratio Decidendi Dan Obiter Dictum Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 20(1), 78–99.
Hariati, S., Nasution, M. A., & Warjio, W. (2021). Analisis Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Beban Kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara pada Pemilihan Umum 2019. PERSPEKTIF, 10(2), 467–474.
Hofi, M. A., & Wicaksono, T. (2023). Menjaga Eksistensi Kedaulatan Rakyat Dalam Bidang Politik, Hukum, Dan Ekonomi. Hakim: Jurnal Ilmu Hukum Dan Sosial, 1(3), 141–153.
Huda, M. M., Suwandi, S., & Rofiq, A. (2022). Implementasi tanggung jawab negara terhadap pelanggaran HAM berat paniai perspektif teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto. IN RIGHT Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 11(1), 115–134.
Hutajulu, M. A. (2025, June 28). Pemilu Nasional-Daerah Dipisah, Masa Jabatan DPRD Berpotensi Diperpanjang. Detikkalimantan. https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-7985880/pemilu-nasional-daerah-dipisah-masa-jabatan-dprd-berpotensi-diperpanjang
Jurdi, S. (2020). Format Pemilu Serentak Pasca Putusan MK NO. 55/2019: Kajian dan Analisis Sosiologi Politik. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(1), 117–148.
Kelibay, I., Kamaluddin, K., Nurjannah, S., Kadir, M. A. A., Rusdi, R., Refra, M. S., Rosnani, R., Kalagison, M. D., Rumakat, L. Q. M., & Boinauw, I. (2023). Sosialisasi Politik Sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Menjelang Pemilu Serentak Tahun 2024. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 2(4), 442–449.
Kurnia, T. S. (2022). Menguji Ketangguhan Realisme: Kritik terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013 Pasca Pemilu Serentak 2019. Jurnal Konstitusi, 19(1), 97–125.
Manik, E. N. G., Latief, A. M., & Nasution, N. R. S. (2023). Penyederhanaan Pemilihan Umum di Indonesia melalui (Re)-desain Surat Suara. Langgas: Jurnal Studi Pembangunan, 2(2), 62–73.
Mariska, R., & Kusmanto, H. (2020). Tata kelola logistik pemilu 2019 dan malpraktek pemilu. Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA), 3(2), 36–43.
Marzuki, M. (2017). Penelitian hukum: Edisi revisi. Prenada Media.
Mudhoffar, K., Frinaldi, A., & Roberia, R. (2024). Implementasi Asas-asas Hukum Administrasi Negara dalam Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Polyscopia, 1(3), 107–112.
Muhammad, M. (2020). Evaluasi Undang-Undang Pemilu. Jurnal Arajang, 3(1), 60–72.
Mulyadi, W. (2023). Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019. Lex Privatum, 12(3).
Nugroho, S. (2014). Demokrasi Dan Tata Pemerintahan Dalam Konsep Desa Dan Kelurahan (Analisis Yuridis Pasal 1 Ayat (2) Uudnri 1945 Tentang Kedaulatan Rakyat).
Pahlevi, M. E. T., Khalyubi, W., & Khatami, M. I. (2021). Persepsi Pemilih Milenial Dalam Pemilu Serentak 2019 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Adhyasta Pemilu, 2(2), 99–114.
Patonah, I., Sambella, M., & Az-Zahra, S. M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Kombinasi (Mix Method). Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3), 5378–5392.
Pulungan, R. A. R., & ALW, L. T. (2022). Mekanisme Pelaksanaan Prinsip Checks And Balances Antara Lembaga Legislatif Dan Eksekutif Dalam Pembentukan Undang-Undang Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 4(2), 280–293.
Purnamasari, D. D. (2025, July 9). Perpanjangan Masa Jabatan DPRD Dinilai Sulit karena Bisa Langgar Konstitusi. Kompas.Id. https://www.kompas.id/artikel/perpanjangan-masa-jabatan-dprd-dinilai-sulit-karena-bisa-langgar-konstitusi,
Raihan, M., & Nasution, A. I. (2022). Beban Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Perselisihan Tentang Hasil Pemilihan Umum Serentak 2024. DIVERSI: Jurnal Hukum, 8(2), 304–332.
Rosanti, R. (2020). Masa depan pemilihan kepala daerah pasca putusan mahkamah konstitusi nomor 55/PUU-XVII/2019. JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 10(1), 87–104.
Safa’at, M. A. (2025). Penjelasan dalam webinar “Diskusi Pemisahan Jadwal Pemilu” [Webinar]. Universitas Brawijaya.
Santoso, A. B. (2017). Eksistensi dan problematika calon independen dalam pemilukada ditinjau dari perspektif Undang-Undang nomor 8 tahun 2015. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 147–160.
Sarbaini, S. (2020). Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung dan Demokratis Sebagai Bentuk Perwujudan Hak Asasi Politik Masyarakat di Indonesia. Legalitas: Jurnal Hukum, 12(1), 107–136.
Sikumbang, Y. P. (2024). Kajian Terhadap Kedaulatan Rakyat Pada Pergantian Anggota Dewan Perwakilan Rakat Indonesia Yang Bersifat Sementara. Milthree Law Journal, 1(1), 62–92.
Silalahi, W. (2022). Model Pemilihan Serentak dan Peranan Komisi Pemilihan Umum Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024. Japhtn-Han, 1(1), 67–79.
Soekanto, S. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum.
Sucipta, P. R., & Ansori, M. R. (2016). Pemilihan Kepala Daerah Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Ditinjau Dari Pasal 18 Ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945. Journal of Judicial Review, 18(2), 85–105.
Sukimin, S. (2020). Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Jurnal Usm Law Review, 3(1), 112–134.
Supriatna, A. A. (2017). Pengisian Jabatan Gubernur Sebagai Kepala Pemerintahan Provensi Berdasarkan Ketentuan Pasal 18 Ayat (4) UUD NRI 1945. JATISWARA, 32(2).
Suteki, G. T., & Taufani, G. (2018). Metodologi penelitian hukum (filsafat, teori dan praktik). Depok: Rajawali Pers.
Sutrisno, S., Puluhulawa, F., & Tijow, L. M. (2020). Penerapan asas keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan dalam putusan hakim tindak pidana korupsi. Gorontalo Law Review, 3(2), 168–187.
Syahuri, T., & Dirkareshza, R. (2021). Eksaminasi Putusan MK NO. 97/PUU-X I/2013 (Penyelesaian Sengketa Pilkada Langsung). DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 6(2), 371–381.
Tempo.co. (2014, December 4). Komisi II DPR Bakal Pertimbangkan Gelar Pilkada dengan Pilpres-Pileg di Tahun Berbeda. Tempo.Co. https://www.tempo.co/politik/komisi-ii-dpr-bakal-pertimbangkan-gelar-pilkada-dengan-pilpres-pileg-di-tahun-berbeda-1178508
Vinanda, O. R., Koza, A., Fatikasari, D. A., malik Ibrahim, M., & Putri, S. (2025). DEMOKRATISASI DAN TANTANGAN POLITIK IDENTITAS DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA KONTEMPORER. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 2(5), 9988–9994.
Wahid, A., & Suriyanto, S. (2024). Analisis Kewajiban Legislasi DPR Dan Pemerintah Dalam Menindaklanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023. Iblam Law Review, 4(3), 168–180.
Warjiyati, S. (2020). Penataan Struktur dan Kewenangan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dalam Upaya Mewujudkan Pemilihan Umum yang Demokratis di Indonesia. Aristo, 8(1), 27–41.
Wijaya, H. (2020). Menakar Derajat Kepastian Hukum dalam Pemilu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 82–104.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 M Afandi, F. Yudhi Priyo Amboro, Triana Dewi Seroja
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in this journal agree to the following conditions:
- The copyright on each article belongs to the author(s).
- The author acknowledges that the Journal of Law, Poliitic and Humanities (JLPH) has the right to be the first to publish with a Creative Commons Attribution 4.0 International license (Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
- Authors can submit articles separately, arrange for the non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal into other versions (e.g., sent to the author's institutional repository, publication into books, etc.), by acknowledging that the manuscript has been published for the first time in the Journal of Law, Poliitic and Humanities (JLPH).
