State Responsibility Towards The Rights of Customary Communities on Rempang Island from The Perspective of State Administrative Law (HTN)

Authors

  • Chanrih Hutabarat Universitas Riau Kepulauan
  • Emi Hajar Abra Universitas Riau Kepulauan
  • Alwan Hadiyanto Universitas Riau Kepulauan

DOI:

https://doi.org/10.38035/jlph.v6i1.2602

Keywords:

Responsibility, Indigenous Communities, Constitutional Law

Abstract

Rempang Island, as part of the administrative territory of Indonesia, is not exempt from constitutional dynamics. In the event of a case occurring on the island involving an abuse of authority, deviation from the principle of autonomy, or misalignment with constitutional implementation, constitutional law provides a framework to understand, analyze, and resolve such issues. This study aims to analyze whether the state has acted in accordance with the principles of good governance and constitutional justice in the case of Rempang Island, and to determine whether the state has involved indigenous communities in decision-making processes that directly affect their fate. The findings indicate that the development process of the Rempang Eco City project and the handling of the accompanying conflict have not fully complied with the principles of good governance and constitutional justice, particularly in relation to the rights of indigenous peoples, transparency, participation, and fairness. The conflict in Rempang Island stems from arbitrary government actions. The lack of transparency between the government and the community has led to misunderstandings between the two parties involved.

References

Adisasmita, Rahardjo. 2008. Teori-Teori Pembangunan Ekonomi Regional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agus, Dwiyanto. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.

Ali, M. Zainuddin. 2012. Teori dan Hukum Good Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fajar, A. Mukti & Yulianto Achmad. 2015. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Farida Indrati, Maria. 2007. Ilmu Perundang-Undangan: Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius.

Indrayana, Denny. 2021. Negara Hukum yang Membangkang. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Indrati, Maria Farida. 2007. Ilmu Perundang-Undangan: Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius.

Irwansyah. 2020. Penelitian Hukum. Edisi oleh Ahsan Yunus. Cetakan I. Yogyakarta: Mitra Buana Media.

Isra, Saldi. 2010. Peran Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Khanif, Al. 2020. Hak Konstitusional Masyarakat Adat dalam Konflik Agraria. Malang: Setara Press.

Kurniawan. 2005. Reformasi Administrasi Publik: Konsep, Dimensi, dan Strategi. Jakarta: Gava Media.

Rahardjo, Satjipto. 2009. Hukum Progresif: Hukum yang Membebaskan. Jakarta: Kompas.

Rachman, A. 2016. Tanah, Rakyat dan Kekuasaan: Konflik Agraria dan Perjuangan Rakyat di Indonesia. Jakarta: Epistema Institute.

Susanti, Bivitri. 2021. Hukum Administrasi Negara dan AUPB dalam Praktek. Jakarta: Indonesia Legal Roundtable.

Scientific Journals and Articles:

Djafar, Wahyudi. “Dinamika Kampung Tua di Rempang: Antara Sejarah dan Penggusuran,” Jurnal Hukum dan HAM, Vol. 12, No. 1, Maret 2024,

Dwikarna. “Peran Good Governance dalam Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif,” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 10, No. 1, Januari 2013

Haris Azhar. “Kritik terhadap Proyek Strategis Nasional dan Dampaknya bagi Masyarakat Adat,” Jurnal HAM & Kedaulatan Rakyat, Vol. 4, No. 2, Desember 2020.

Narang, A.T. 2007. “Good Governance dan Clean Government dalam Implementasinya di Provinsi Kalimantan Tengah,” Seminar Nasional Pergeseran Paradigma Kepemerintahan Dari Government ke Governance: Teori dan Praktek, Komap Fisipol UGM.

Khairandy, Ridwan. “Hak Konstitusional dan Partisipasi Warga dalam Proyek Strategis Nasional,” Jurnal Hukum IUS, Vol. 11, No. 2, Oktober 2023.

Pujianti. “Analisis Hukum Terhadap Perlindungan Masyarakat Adat dalam Konflik Agraria,” Jurnal Hukum dan Keadilan, Vol. 8, No. 1, Juni 2023.

Riyadi, Eko. “Evaluasi Lembaga Pengawas Negara dalam Penegakan Hak Konstitusional,” Jurnal Hukum IUS, Vol. 7, No. 2, Agustus 2019.

Surya Jaya. “Perlindungan Konstitusional Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat,” Jurnal Konstitusi, Vol. 13, No. 2, Juni 2016.

Susanti, Bivitri. “Mengurai Konflik Agraria dalam Perspektif Konstitusi dan HAM,” Jurnal Konstitusi, Vol. 17, No. 3, September 2020.

Syahrial. “Good Governance dan Pelayanan Publik dalam Perspektif Otonomi Daerah,” Jurnal Administrasi Negara, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017.

Tirtosudarmo, Riwanto. “Tanah dan Masyarakat Adat di Indonesia: Antara Regulasi dan Realita,” Jurnal Masyarakat & Budaya, Vol. 20, No. 3, Desember 2018.

Tauli-Corpuz, Victoria. “Free, Prior and Informed Consent: A Tool for Indigenous Peoples,” Forest Peoples Programme Report, 2016.

Regulations and Legal Documents:

Komnas HAM. 2023. Laporan Situasi HAM Indonesia 2023. Jakarta: Komnas HAM RI.

LBH Jakarta. 2023. Laporan Advokasi Masyarakat Adat dan Pembangunan Nasional. Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

YLBHI. 2023. Kajian Kritik terhadap Proyek Strategis Nasional dan Penggusuran Adat. Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 2012. Putusan MK No. 35/PUU-X/2012 tentang Pengakuan Hak Masyarakat Adat atas Hutan.

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara Tahun 1999 No. 60.

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Lembaran Negara Tahun 1999 No. 72.

Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Lembaran Negara Tahun 2014 No. 292.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Lembaran Negara Tahun 2008 No. 61.

Republik Indonesia. 2021. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Presiden Republik Indonesia. 1973. Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973 tentang Daerah Industri Pulau Batam.

International Documents:

United Nations. 2007. United Nations Declaration on the Rights of Indigenous Peoples (UNDRIP). Geneva: UN Human Rights Council.

ASEAN. 2018. “Terjemahan Piagam ASEAN.” ASEAN Economic Community Scorecard, hlm. 1–35.

Downloads

Published

2025-11-13

How to Cite

Hutabarat, C., Abra, E. H., & Hadiyanto, A. (2025). State Responsibility Towards The Rights of Customary Communities on Rempang Island from The Perspective of State Administrative Law (HTN). Journal of Law, Politic and Humanities, 6(1), 698–710. https://doi.org/10.38035/jlph.v6i1.2602