The Legal Implications of Music Royalty Dispute Resolution through Mediation: A Case Study of Mie Gacoan-LMK SELMI
DOI:
https://doi.org/10.38035/jlph.v6i1.2693Keywords:
Copyright, Music Royalties, Mediation, LMKNAbstract
Copyright over songs and/or music constitutes an exclusive right inherent to the author and related rights holders, particularly economic rights in the form of royalty payments for every commercial use. Such provisions are explicitly regulated under Law No. 28 of 2014 on Copyright and Government Regulation No. 56 of 2021 on the Management of Copyright Royalties for Songs and/or Music. This research aims to analyze the legal implications of resolving royalty disputes between the National Collective Management Organization (LMKN) and PT Mitra Bali Sukses, the owner of the Mie Gacoan trademark, through mediation. Employing a normative juridical method with statutory and case approaches, the findings indicate that mediation produced an agreement stipulating royalty payments of approximately IDR 2.2 billion and a license valid until the end of 2025. The legal implications include the creation of a new legally binding obligation (settlement agreement), the elimination of potential lawsuits as long as the parties comply with the agreement, and the assurance of fulfilling authors’ economic rights through royalty distribution by LMKN. Nonetheless, issues remain in the form of weak public dissemination, negative public perceptions, and potential overlaps of authority between LMK and LMKN. Accordingly, mediation can be considered an effective mechanism for resolving copyright disputes, yet it still requires oversight, transparency, and institutional harmonization to realize legal certainty and optimal protection for authors.
References
Amaylia, N. A., & Muttaqin, L. (2023). Analisis penerapan asas itikad baik dan pertanggungjawaban para pihak terkait wanprestasi dalam perjanjian kerja sama pemborongan rumah. Jurnal Interpretasi Hukum, 4(3), 481–482.*
Amrani, H. (2018). Urgensi perubahan delik biasa menjadi delik aduan dan relevansinya terhadap perlindungan dan penegakan hak cipta. Undang: Jurnal Hukum, 1(2), 347–362.*
Angrayni, L. (2016). Kebijakan mediasi penal dalam penyelesaian perkara tindak pidana ringan perspektif restorative justice. Jurnal Hukum Respublica, 16(1), 88–102.*
Aracely, A. (2025, 14 Agustus). Aturan royalti hak cipta dibongkar, Menteri Hukum Supratman angkat bicara. Sekitarbandung.com. https://www.sekitarbandung.com/menteri-hukum-minta-maaf-royalti-hak-cipta
Asihatka, P. T. M. A. R. (2024). Lisensi royalti penggunaan hak cipta lagu untuk kepentingan yang bersifat komersial. Borneo Law Review, 8(2), 113–126.*
Asma, K. (2021). Kepastian hukum LMKN sebagai lembaga terpadu satu pintu penghimpun dan pendistribusi royalti hak cipta dan hak terkait bidang musik dan lagu. Jurnal Hukum, 13(1), 70.*
Dewi, N. M. T. (2022). Penyelesaian sengketa non litigasi dalam penyelesaian sengketa perdata. Jurnal Analisis Hukum, 5(1), 81–89.*
Diah, M. M. (2016). Prinsip dan bentuk-bentuk alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Jurnal Ilmiah Hukum dan Dinamika Masyarakat, 5(2), 111–122.*
Dirkareshza, R. (2024). Hak ekonomi dalam hak cipta lagu: Analisis kasus kontroversial antara band dan partai politik. Iblam Law Review, 4(1), 353–362.*
Felani, H. (2017). Pemungutan royalti hak cipta oleh lembaga manajemen kolektif. Voice Justisia: Jurnal Hukum dan Keadilan, 1(2), 159–185.*
Firmansjah, F., & Ismail, M. (2024). Kekuatan hukum akta perdamaian dalam suatu gugatan wanprestasi (Studi Putusan Pengadilan No. 6/Pdt. G/2022/Pn. Spg). Unira Law Journal, 3(1), 60–72.*
Gayo, S. (2023). Penggunaan mediasi dalam penyelesaian sengketa pengadaan barang dan jasa. Jurnal Autentik (Jurnal Hukum dan Sosial Humaniora), 1(2), 1–10.*
Hapsari, L. A., & Setiyawan, A. (2023). Penerapan asas itikad baik dalam penyelesaian sengketa perdata. Zaaken: Journal of Civil and Business Law, 4(3), 436–454.*
Hertanto, S., & Djajaputra, G. (2024). Tinjauan yuridis terhadap penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian jual beli. UNES Law Review, 6(4), 10368–10380.*
Hikmawati, P. (n.d.). Memperjelas kedudukan LMKN dalam pengelolaan royalti penggunaan ciptaan lagu dan musik. Parliamentary, 61–119.*
Ibrahim, & Fakrulloh, Z. A. (2025). Legal study on the payment mechanism of copyright royalties and its implications in the Indonesian creative industry. Jurnal Greenation Sosial dan Politik, 3(2), 260–270.*
Jamilus. (2020). Optimalisasi mediasi kekayaan intelektual di Kementerian Hukum dan HAM. De Jure: Jurnal Penelitian Hukum, 20(1), 37–48.*
Kurniati, K., Madiong, B., & Makkawaru, Z. (2021). Analisis penyelesaian sengketa tanah melalui jalur mediasi di Desa Bontomanai Kecamatan Manngarabombang Kabupaten Takalar. Jurnal Paradigma Administrasi Negara, 3(2), 144–151.*
Laili, S. E. N., Sulastri, S., & Wardani, W. Y. (2023). Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang pengelolaan royalti hak cipta lagu dan/atau musik terhadap pelaku usaha di Indonesia. Unira Law Journal, 1(2), 143–152.*
Latuasan, T. M. (2023). Pelaksanaan pendistribusian royalti performing right menggunakan teknologi blockchain. Collegium Studiosum Journal, 6(1), 20–28.*
Lestari, S. (2025). Analisis yuridis terhadap akta perjanjian perdamaian yang dibuat di hadapan notaris dalam menyelesaikan sengketa tanah yang tumpang tindih (Disertasi doktor, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).*
MAO. (2025, 8 Agustus). Royalti Rp 2,2 miliar dibayarkan, Mie Gacoan dan LMK SELMI sepakat damai. Nusabali.com. https://www.nusabali.com/berita/198799/royalti-rp-22-miliar-dibayarkan-mie-gacoan-dan-lmk-selmi-sepakat-damai
Maramis, R. L. (2014). Perlindungan hukum hak cipta atas karya musik dan lagu dalam hubungan dengan pembayaran royalti. Lex Privatum, 2(2), 117.*
Maharani, V. N., & Tarina, D. D. Y. (2024). Wewenang dan tanggung jawab Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dalam perlindungan hak ekonomi musisi Indonesia. Jurnal Interpretasi Hukum, 5(1), 881–888.*
Mulyana, D. (2019). Kekuatan hukum hasil mediasi di dalam pengadilan dan di luar pengadilan menurut hukum positif. Jurnal Wawasan Yuridika, 3(2), 177–198.*
Nadya, A. P. (2023). Kekuatan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional dalam penarikan royalti. Jaksa: Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Politik, 1(4), 142–149.*
Nurahmasari, R., Amirulloh, M., & Afriana, A. (2021). Mediasi sebagai kewajiban penyelesaian sengketa perdata pelanggaran paten di Indonesia demi kepastian dan kemanfaatan hukum. Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan, 5(1), 123–138.*
Pingkan, A. (2025, 27 Juli). Setelah Mie Gacoan, LMKN mau tindak 100-an EO tak bayar royalti! Detik Kalimantan. https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8031359/setelah-mie-gacoan-lmkn-mau-tindak-100-an-eo-tak-bayar-royalti
Rais, R. (2023). Perlindungan hukum terhadap hak cipta lagu yang digandakan tanpa izin dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Jurnal Kebaruan, 1(1), 65–72.*
Ramadhani, S., & Kafabilla, Z. F. (2025). Penyelesaian sengketa perbankan syariah jalur non pengadilan. Jurnal Cakrawala Akademika, 2(1), 1044–1053.*
Saputra, E. R., Fahmi, F., & Daeng, Y. (2022). Mekanisme pembayaran royalti untuk kepentingan komersial berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(3), 13658–16378.*
Salsabilla, H. (2025). Penyelesaian sengketa melalui mediasi dalam hukum acara perdata. Jejak Digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(1), 15–23.*
Sulistyo, P. D. (2025, 4 Agustus). LMKN dalam pusaran gonjang-ganjing royalti. Kompas. https://www.kompas.id/artikel/lmk-di-tengah-gonjang-ganjing-royalti
Surono, D. C. (2018). Penegakan hukum terhadap pembajakan karya seni musik menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Lex Privatum, 6(2), 121–128.*
Syaharani, N. M. P., Praja, C. B. E., & Hakim, H. A. (2023). Studi kepatuhan musisi dan penyedia layanan berbasis komersial dalam membayar royalti. Borobudur Law and Society Journal, 2(4), 176–187.*
Wiantara, I. K. (2018). Penyelesaian perkara perdata di pengadilan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016. Jurnal Magister Hukum Udayana, 7(4), 456–467.*
Wicaksono, A. B. (2023). Perlindungan hak cipta dalam kasus penggunaan lagu SKJ88 tanpa izin oleh O Shop (Studi Kasus Putusan Nomor 991/Pdt. Sus-HKI/2022). UNES Law Review, 6(2), 6297–6311.*
Windarsari, W. R. (2025). Musik, royalti, dan konsumen: Analisis kualitatif pengaruh kebijakan hak cipta di pusat perbelanjaan. Jurnal Akuntansi Pajak dan Manajemen, 8(2), 131–138.*
Yasmine, M. A. (2021). Kewajiban mediasi sebelum gugatan ganti rugi perdata atas pelanggaran hak cipta di Indonesia. Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, 10(2), 157–172.*
Books
Marzuki, P. M. (2023). Penelitian hukum (Edisi Revisi ke-8). Kencana Prenada Media Group.
Mustafa, M. E., & S. H., M. (2022). Aneka penegakan hukum hak cipta, paten, merek dan indikasi geografis. Penerbit Alumni.
Sudaryono, N. S. (2017). Hukum pidana: Dasar-dasar hukum pidana berdasarkan KUHP dan RUU KUHP. Muhammadiyah University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nadyne Althea Alandia Towoliu, Momoko Mori, Gumilang Chandra Shasmita Haningati, Resita Rachmadani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in this journal agree to the following conditions:
- The copyright on each article belongs to the author(s).
- The author acknowledges that the Journal of Law, Poliitic and Humanities (JLPH) has the right to be the first to publish with a Creative Commons Attribution 4.0 International license (Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
- Authors can submit articles separately, arrange for the non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal into other versions (e.g., sent to the author's institutional repository, publication into books, etc.), by acknowledging that the manuscript has been published for the first time in the Journal of Law, Poliitic and Humanities (JLPH).























