Harmonization of Sustainable Tourism Development Policy in the Regional Autonomy Era

Authors

  • Mashuril Anwar Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Lampung, Indonesia
  • Dinda Anna Zatika Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Lampung, Indonesia
  • Besti Lilyana Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38035/jlph.v5i1.835

Keywords:

Legal Harmonization, Regional Autonomy, Sustainable Tourism

Abstract

Tourism development policies in the current era of decentralization have begun to be regulated in various legal instruments of regional autonomy. However, there is still substantial disharmony between the tourism development policies of the central government and regional governments. Consequently, there is an overlapping of policies and the emergence of sectoral egos that cause the development of the tourism sector to become unsustainable. This study aims to analyze the dynamics of the legal politics of tourism development in the regional autonomy regime, as well as to find a model of harmonization of the legal politics of sustainable tourism development in the regional autonomy regime. This study uses a doctrinal legal research method by examining the doctrine, legal principles, theories, and legal rules of tourism development and regional autonomy in Indonesia. Data processing is done through examination, classification, and systematization of legal materials. Furthermore, the data is analyzed descriptively-analytically. The results of the study indicate that the legal politics of tourism development in the regional autonomy regime have not fully reflected the legal politics of tourism development based on sustainability. Regions are given the authority to organize affairs in the tourism sector.

References

Adrians Pratama. (2017, November 3). Memulai Pariwisata Berkelanjutan, Menepis Ancaman Kerusakan Sosial dan Lingkungan. medium.com.

Andi Setyo Pambudi & Desak Made Annisa Cahya Putri. (2022). Evaluasi Dukungan DAK Fisik Bidang Pariwisata Bagi Pembangunan Daerah: Studi Kasus Nasional dan Provinsi Jawa Timur. Bappenas Working Papers, 5(1), 31–47.

Atang Abd. Hakim, Uu Nurul Huda, & Rohmanur Aziz. (2019). Model Wisata Halal Berbasis Komunitas. Al-Khidmat, 2(1), 14–23. https://doi.org/10.15575/jak.v2i1.4819

Bagir Manan. (1994). Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945. Pustaka Sinar Harapan.

Delfina Gusman, Alsyam, & Didi Nazmi. (2021). Pelaksanaan Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Sumatera Barat Dalam Rangka Harmonisasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019. UIR Law Review, 5(2), 22–38. https://doi.org/10.25299/uirlrev.2021.vol5(2).7365

Frans Teguh. (2024). Tata Kelola Destinasi: Membangun Ekosistem Pariwisata. UGM PRESS.

Hans Kelsen. (1945). General Theory of Law and State. Russel & Russel.

Humas BPHN. (2020, Agustus 20). Tumpang tindih Peraturan Perundang-undangan di Sektor Kepariwisataan di Indonesia Harus Segera Diatasi. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI.

I. Putu David Adi Saputra. (2024). Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan. AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 4(2), 207–217. https://doi.org/10.37680/almikraj.v4i02.4613

Ida Ayu Putu Widiati & Indah Permatasari. (2022). Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Development) Berbasis Lingkungan Pada Fasilitas Penunjang Pariwisata di Kabupaten Badung. Kertha Wicaksana, 16(1), 35–44.

Ida Bagus Rahmadi Supanca. (2019). Berbagai Perspektif Harmonisasi Hukum Nasional dan Hukum Internasional. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Made Hendra Wijaya & Putu Lantika Oka Permadhi. (2021). Prinsip-Prinsip Tri Hita Karana Di Dalam Pengaturan Hukum Kepariwisataan Di Bali (Berdasarkan Pada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali). Jurnal Hukum Saraswati (JHS), 3(1), 27–45. https://doi.org/10.36733/jhshs.v3i1.1845

Mahardhika Berliandaldo, Achmad Chodiq, & Driszal Fryantoni. (2021). Kolaborasi dan Sinergitas Antar Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pariwisata Di Kebun Raya Cibinong. INOBIS, 4(2), 221–234. https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v4i2.179

Mahfud MD. (1998). Politik Hukum di Indonesia. LP3ES.

Mashuril Anwar. (2020a). Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Destructive Fishing Pada Rezim Pembangunan Berkelanjutan. Samudra Keadilan, 15(2), 237–250. https://doi.org/10.33059/jhsk.v15i2.2182

Mashuril Anwar. (2020b). Perlindungan Hukum Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Perspektif Otonomi Daerah. Muhammadiyah Law Review, 4(1), 55–64. http://dx.doi.org/10.24127/lr.v4i1.1272

Mashuril Anwar & Maya Shafira. (2020). Harmonisasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pesisir Lampung dalam Rezim Pengelolaan Berbasis Masyarakat. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 6(2), 266–287. https://doi.org/10.38011/jhli.v6i2.156

Moh. Taufik & Ina Heliany. (2024). Harmonisasi Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Tegal Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(2), 3040–3053. https://doi.org/10.31004/innovative.v4i2.9566

Mohamad Guntoro. (2021). Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Cendekia Jaya, 3(2), 1–9. https://doi.org/10.47685/cendekia-jaya.v3i2.184

Muhammad Akib. (2009). Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan dan Refleksinya Dalam Produk Hukum Otonomi Daerah. Jurnal Media Hukum, 16(3), 572–584. https://doi.org/10.18196/jmh.v16i3.15378

Nyoman Nidia Sari Hayati & Sri Warjiyati. (2021). Analisis yuridis konsep Omnibus Law dalam harmonisasi peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 16(1), 1–18. https://doi.org/10.33059/jhsk.v16i1.2631

Otto Soemarwoto. (2004). Atur Diri Sendiri, Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gadjah Mada University Press.

Sitti Mawar. (2020). Metode Penemuan Hukum (Interpretasi Dan Konstruksi) Dalam Rangka Harmonisasi Hukum. Jurnal Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial, 1(1), 22–38. http://dx.doi.org/10.22373/justisia.v1i1.2558

Tim Pemantauan Puspanlak UU Kepariwisataan. (t.t.). Kajian, Analisis, dan Evaluasi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Vincent Sylveste Leewellyn & Fitri Abdillah. (2020). Inventarisasi Konsep Ekosistem Pariwisata Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Berkelanjutan: Kasus Waduk Walahar, Kabupaten Karawang. Destinesia: Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata, 1(2), 57–67. https://doi.org/10.31334/jd.v1i2.840.g478

Viv Djanat Prasita, Nurul Rosana, Nur Asyiah Agustina, & Andi Kusuma. (2023). Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Pesisir Berbasis Daya Dukung Lingkungan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Global. Hang Tuah University Press.

Yeni Nel Ikhwan, & K. Khairani. (2024). Kerangka Hukum Harmonisasi Peraturan Daerah Dalam Perspektif Teori Hirarki Perundang-Undangan. Nagari Law Review, 7(2), 401–419. https://doi.org/10.25077/nalrev.v.7.i.2.p.401-419.2023

Zulkarnaen, M. Sayuti, & F. Fajariah. (2022). Konsep Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Berorientasi Kesejahteraan Masyarakat Lokal. Ganec Swara, 16(1), 1362–1369. https://doi.org/10.35327/gara.v16i1.274

Downloads

Published

2024-11-22

How to Cite

Mashuril Anwar, Dinda Anna Zatika, & Besti Lilyana. (2024). Harmonization of Sustainable Tourism Development Policy in the Regional Autonomy Era. Journal of Law, Politic and Humanities, 5(1), 417–429. https://doi.org/10.38035/jlph.v5i1.835